Selasa, 19 November 2013

AGAMA ISLAM TOUBAT DAN RAJA’


Assalamu’alaikum. Wr.Wb

                        Alhamdulillah dan puji syukur  kehadirat  Allah SWT saya ucapkan atas terselesainya tugas makalah penddidikan agama islam tentang “ PERILAKU TERPUJI”. Tanpa ridha dan kasih sayang serta petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat dirampungkan.

makalah ini disusun sebagai  tugas pembelajaran agama islam untuk SMA kelas XI semester ganjil. Besar harapan kami agar makalah ini dapat digunakan dalam mempelajari bagaimana berperilaku terpuji dalam konteks ini adalah taubat dan raja’. Saya  juga berharap bahwa dengan hadirnya makalah ini akan mempermudah para siswa dalam proses belajar disekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Akhirnya, sesuai dengan petatah “ tiada gading yang tak retak,” kami mengharapkan saran dan kritik, khususnya dari bapak/ibu pembimbing bidang studi  Agama Islam. Kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah yang maha kuasa. Kami juga  mengucapkan terimakasih kepada para lembaga yang telah membantu penyelaesaian makalah ini.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb



Taliwang, 07 November 2013



Penulis




DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
1.      PENGERTIAN TAUBAT.............................................................
2.      PENGERTIAN RAJA’..................................................................
3.      PENJELESAN PARA ULAMA ..................................................
a.      Taubat.........................................................................................
b.      raja’.............................................................................................
4.      KEUTAMAAN................................................................................
a.      Taubat.........................................................................................
b.      Raja’.............................................................................................
5.      CONTOH KISAH NYATA.............................................................
a.      Orang Yang  Bertaubat..............................................................
6.      LEMBAR KOMITMEN SISWA ...................................................



        A.    Pengertian taubat

·         Jika ditinjau dari segi etimologi, term tobat adalah bentuk masdar dari kata dasar تاب- يتوب- توبة tersusun dari akar kata ت- و- ب Kata ini memiliki arti asal الرجوع (kembali). Contoh dalam kalimat تاب من ذنبه sama dengan kalimat رجع عنه , berarti ia telah meninggalkan perbuatan dosanya.

·         Dalam beberapa kamus bahasa Arab, kata tobat diartikan sebagai al-rujû’ min al-dzambi yang artinya “kembali dari perbuatan dosa”. Di dalam hadist disebutkan bahwa al-nadmu taubatun “penyesalan itu manifestasi tobat”. Orang yang bertobat kepada Allah (wa tâba ilâ Allâh) adalah kembali kepada Allah dari perbuatan maksiat dengan taat kepada-Nya (wa ra’aja ‘an al-ma’siat ilâ al-tâ’at). Jadi menurut Abu Mansur, asal dari kata tobat adalah kembali kepada Allah. yakni ketika seorang hamba telah bertobat kepada Allah, maka Allah akan kembali menerima hamba-Nya dengan pemberian ampunan.

Senada dengan pengertian di atas, Ibrahim Anis, et. al, mendefinisikan tobat sebagai berikut :



الاعتراف والندم والاقلاع والعزم على الاّ يعاود الانسان مااقترفه



Artinya : “Tobat adalah pengakuan penyesalan, pencabutan terhadap perbuatan masa lalunya yang kelam), dan itikad manusia untuk tidak membinasakan (mengulang-ulangi) dosa yang telah diperbuatnya. Oleh karenanya tobat itu dapat menghilangkan perbuatan dosa”.

menurut al-Ashfahany, tobat merupakan upaya meninggalkan perbuatan dosa dengan cara yang baik. Tobat adalah cara penyesalan yang terbaik. Masih menurut al-Ashfahany, ia mengklasifikasikan penyesalan menjadi tiga; adakalanya orang yang menyesal mengatakan “saya tidak melakukan”, atau dia berkata “saya melakukan karena sebab begini”, atau “saya melakukan dan dan saya berkehendak dan sungguh saya telah mencabutnya”. Tobat secara syara’ adalah menanggalkan perbuatan dosa karena kejelekannya, dan menyesal atas kealpaannya serta bertekad untuk meninggalkan kebiasaan buruk.

      B.  Pengertian Raja’

Pengertian raja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti harapan atau berharap. Raja’ yang dikehendaki oleh islam adalah mempunyai harapan kepada Allah untuk mendapatkan ampunan-Nya, memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat serta yang terpenting adalah mengharap rahmat serta keridaan Allah.

Raja’ merupakan perbuatan terpuji. Raja’ dapat meningkatkan keimanan dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu, seseorang yang berharap memperoleh rahmat dan rida Allah serta kebahagiaan di dunia dan di akhirat, tentunya akan berusaha melakukan perbuatan yang dapat mewujudkan harapannya tersebut.

Namun jika seseorang hanya berharap saja tanpa mau berusaha, hal ini disebut berangan-angan pada sesuatu yang mustahil atau yang disebut dengan tamammi, yang dampaknya nanti menyebabkan seseorang berputus asa, putus harapan terhadap rahmat dan rida Allah. Hal ini merupakan kebalikan dari sifat raja’. Oleh karena itu, sifat putus asa ini dilarang oleh Allah SWT.

Firman Allah SWT.:

 “…dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.”(QS. Yusuf [12] :87).

Kita dilarang untuk berputus asa dalam menghadapi masalah dalam kehidupan di dunia dan dalam mengharap ampunan dari Allah.
عَلَىأَنفُسِهِمْلَاتَقْنَطُوامِنقُلْيَاعِبَادِيَالَّذِينَأَسْرَفُوا الذُّنُوبَجَمِيعًاإِنَّهُهُوَالْغَفُورُالرَّحِيمُ رَّحْمَةِاللَّهِإِنَّاللَّهَيَغْفِرُ

 “katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang maha pengampun lagi maha penyayang.”(QS. Az Zumar [39] :53)

Seseorang yang mempunuai sifat raja’ tentu akan bersikap optimis, dinamis, selalu berpikir kritis dan semakin sadar serta mengenal dirinya sendiri.







     Al-Quran dan Hadis Tentang Taubat Dan Raja’

1. Firman Allah Ta'ala QS. At-Tahrim : 8

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan nabi dan orang-orang mukmin yang bersamanya."

2. Firman Allah Ta'ala QS. An-Nur: 31

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung."

3. Firman Allah Ta'ala QS. Al-Maidah : 74

أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

"Maka Mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya?. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

4. Firman Allah Ta'ala QS. Az-Zumar : 53

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

"Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."



5. Diriwayatkan Imam Muslim, dari Abu Sa'id Al-Khudri Radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِانَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا

"Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, dan akan membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat pelaku dosa di malam hari."

Sungguh Allah 'Azza wa Jalla membentangkan tangan-Nya pada malam hari untuk merima taubat pelaku dosa di siang hari, . .

6. Diriwayatkan Imam muslim dan Ibnu Majah, dari Rifa'ah Al-Juhni, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يُمْهِلُ حَتَّى إِذَا ذَهَبَ مِنْ اللَّيْلِ نِصْفُهُ أَوْ ثُلُثَاهُ قَالَ لَا يَسْأَلَنَّ عِبَادِي غَيْرِي مَنْ يَدْعُنِي أَسْتَجِبْ لَهُ مَنْ يَسْأَلْنِي أُعْطِهِ مَنْ يَسْتَغْفِرْنِي أَغْفِرْ لَهُ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ

"Sungguh Allah akan memberi tangguh, sehingga berlalu setengah atau sepertiga malam, lalu berfirman: ((hambaku tidak meminta kepada selain-Ku, maka siapa saja yang berdoa kepada-Ku pasti kan Ku kabulkan, siapa saja yang meminta kepadaku pasti kan kupenuhi permintaannya, siapa saja yang memohon ampun pada-ku pasti kan kuampuni sehingga terbit faja.))."

7. Diriwayatkan Imam Muslim, dari Anas bin Malik radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَلَّهُ أَشَدُّ فَرَحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِينَ يَتُوبُ إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلَى رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فَلَاةٍ فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيِسَ مِنْهَا فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا قَدْ أَيِسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ فَبَيْنَا هُوَ كَذَلِكَ إِذَا هُوَ بِهَا قَائِمَةً عِنْدَهُ فَأَخَذَ بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ

"Sungguh Allah sangat gembira dengan taubat hambanya ketika bertaubat kepada-Nya, melebihi senangnya seorang hamba yang bepergian dengan kendaraannya di sebuah negeri yang gersang, lalu kendaraannya tadi hilang, padahal bekal makan dan minumnya berada di atasnya, lalu ia patah harapan untuk mendapatkannya, lalu ia berteduh di bawah pohon dengan diliputi kekecewaan. Ketika seperti itu, tiba-tiba kendaraannya berdiri di sampingnya, lalu ia pegang tali kendalinya, kemudian berkata dengan gembiranya : "Ya Allah, Engkau adalah hambaku sedangkan akku adalah tuhan-Mu!! Dia telah melakukan kesalahan karena terlalu gembira."

 8. Diriwayatkan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَوْ أَخْطَأْتُمْ حَتَّى تَبْلُغَ خَطَايَاكُمْ السَّمَاءَ ثُمَّ تُبْتُمْ لَتَابَ عَلَيْكُمْ

"Seandainya kalian semua melakukan kesalahan (dosa), sehingga dosa kalian mencapai setinggi langit, kemudian kalian bertaubat pasti Allah akan mengampuni kalian." (Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam al Shahihah: 2/604)

Keutamaan Dari Taubat Dan Raja’
Keutamaan Taubat
- Penghapus dosa
- Akhlak mulia yang harus dikerjakan orang yang berdosa
- Media penyesalan seseorang
- Mendekatkan diri kepada Alloh
- Menambah iman dan taqwa

Keutamaan Raja'
- Memperoleh keridhaan Alloh
- Terhindar dari perbuatan dosa
- Mendapatkan kepuasan hidup
- Mendekatkan diri kepada Alloh SWT
- Sarana penyelesaian persoalan hidup
- Memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat



Contoh Kisah Nyata
Rapuhnya Taubat Sang Pemabuk
(True Story) Ini adalah berawal dari sebuah kegalauan hati seorang pecandu minuman keras.
Rico, bukan nama sebenarnya, hanyalah pemuda yang biasa saja. Seperti remaja umumnya, dia bangga dengan memiliki banyak teman. Hampir setiap hari dia menghabiskan waktunya untuk bermain, dan keluyuran, entah mencari aroma  ”kepuasan” dalam hidupnya.
Sudah Lima tahun ini dia mengejar kepuasan hidup sebagai anak muda yang tidak tahu arah dan tujuan hidup, kelimpungan, gak karuan, pecandu berat minuman keras. Berbagai macam minuman telah dia rasakan, cimeng, ganja, dan segala macam jenis penyumbat mulut telah berhasil dia jejalkan dalam mulut pongahnya. Yang selalu menyebut kesekian perbuatan begundal itu sebagai sebuah ” SENI”. Mulut pongahnya, yang selalu pandai mencari beribu alasan untuk membenarkan perbuatan salahnya.
Dia beragama Islam, dia juga pandai mengaji, karena dahulunya dia juga pernah belajar mondok akunya. Meskipun dalam keadaan mabuk berat dia tidak pernah sekalipun menyakiti orang-orang yang ada disekitarnya. Dia masih saja tetap simpatik dan menaruh hormat kepada orang lain. Ruhaninya belum mati 100 %,
Ramdahan tahun-tahun lalu, telah banyak dia habiskan untuk berpoya-poya mengejar “kebahagiaan” semu. Pada Selinting ganja, pada berbotol-botol minuman syetan memabukkan, pada semua rutinitas  yang memburu kesenangan sesaat.
Ramadhan kali ini, dia bertekad ingin memperbaiki diri (bertobat), senang sekali rasanya saya mendengar kabar..
” Si Rico Sholat….!!!”
” Si Rico Puasa…!!!”
saya pun, diam-diam juga mengucapkan syukur atas kabar baik ini. Di hari pertama ramadhan, dia benar-benar telah berubah, dia sudah benar-benar sholat dan berpuasa. Hari kedua, semakin baik, ia mantabkan hatinya bahwa ramdhan ini harus berubah…..Akan tetapi…
Di hari ketiga ramadhanlah  Ujian itu muncul, sepulang dari shalat tarawih, dia mendapati teman-temannya yang dahulu berkubang dalam kesesatan, tengah berpesta miras didalam kamarnya. Mereka tengah asyik melambungkan angan-angan kosong, pada sebotol anggur merah yang rasanya menyedakkan tenggorokan.
Rico, yang keimanannya tengah diuji, benteng pertaubatan yang barus saja dia bangun dalam tiga hari, sudah harus mendapatkan gempuran kuat dari bala tentara syaitan. Teman-temannya yang dahulu ikut memberikan secangkir ” kenikmatan” kepadanya.
Apa yang terjadi, ada pertempuran hebat dalam hati kecilnya, dia ingin sekali menyudahi “maksiat” ini. Dan menutup rapat-rapat celah syetan yang mencoba menyusup menawarkan pesona ” kenikmatan” kepadanya. Namun, kenyataannya sunnguh mengecewakan, bala tentara syetan masih terlalu tangguh dibandingkan dengan benteng taubat yang baru dia bangun tiga hari itu. Dia limbung, mengalah demi satu kata. ” TOLERANSI”, rumus toleransi yang ngawur, “baginya lebih berdosa  menolak ajakan temannya untuk mabuk-mabukan, dari pada menolak ajakan orang lain untuk sholat atau ngaji“.
Hari ini, aku berkata kepadanya..sebagai seorang teman yang senang temannya kembali kepada kebaikan dan agama. Aku berkata lantang kepadanya ” Aku sangat kecewa denganmu“ . Namun, dia hanya mengucapkan satu kalimat.
” Aku saja kecewa dengan diriku sendiri, aku sudah tak berhak mendapatkan idul fitri”




Lembar Komitme Siswa
   Nama saya Ilham goefran khan, saya sekolah di SMAN 1 Taliwang, jurusan ips(ilmu pengetahuan sosial). Saya adalah seorang pelajar yang jarang mengerjakan tugas dan jarang mengejarkan sholat lima waktu. Banyak waktu yang saya lalaikan untuk bermain bukan untuk beribadah kepada allah s.w.t. selama ini saya hanya menyusahkan orang tua saya. Dengan tingkah laku aku yang menyebalkan. Dalam materi ini saya banyak mendapatkan pengetahuan tentang islam. Dimana saya banyak mendapatkan inspirasi tentang bertaubat kepada allah s.w.t yang dimana memotifasi saya untuk bertaubat kepada allah swt. Untuk lebih baik dari hari yang kemarin. Saya rasa selama ini hanya hanya hidup dengan banyak dosa dan kebohongan kepada kedua orang tua saya. Daan saya tau, hidup ini sangat singkat untuk kita terutama untuk aki sendiri yang dimana jarang mengerjakan sholat. Ya allah ampunilah aku dengan banyak kekurangan ku ini. Ampunilah aku ya allah yang banyak menyusaikan orang tua aku. Mungjki hanya ini yang dapat saya sampaikan. Was war wab.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Template by:

Free Blog Templates